PESAWARAN (SM) – Kesadaran masyarakat dan dukungan dari pemerintah desa maupun pihak terkait menjadi salah satu faktor utama maju dan berkembangnya Bank Sampah Berseri ( Bersih, Sehat dan Asri) yang didirikan oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bina Bersama.
Bumdes Bina Bersama menjadi salah satu motor penggerak dalam mengelola sampah untuk mewujudkan desa yang Bersih, Sehat dan Asri.
“Sampah menjadi fokus dalam pengelolaan Bumdes, selain menjadi persoalan klasik sampah banyak menimbulkan segala macam penyakit terlebih saat ini masuk musim penghujan,” ungkap Devi Saptari Ketua Bumdes Bina Bersama saat dijumpai di tempat penampungan sampah di Dusun Cikubang Desa Waylayap Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Rabu (02/07/2025).
Disebutkan pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, mendaur ulang dari material sampah. yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau estetika. Terutama sampah dari rumah tangga khususnya di wilayah Desa Waylayap.
Dampak dari sampah ini tentunya dapat ditangani bila kesadaran masyarakat tinggi akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, baik dari sampah organik maupun non organik.
“Selain itu sangat dibutuhkan dukungan dalam bentuk sinergi yang konkret baik dari aparatur pemerintahan desa maupun instansi terkait. Agar pengelolaan sampah ini dapat tertanggulangi dengan baik dan benar,” jelas Devi.
Bank Sampah ini mulai beroperasi pada Kamis 13 Juni 2025 dengan beranggotakan Deni Adhadi selaku Kepala Unit Bank Sampah serta Tiga Petugas Jefri, Ari dan Dewi. Diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan serta menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
“Untuk sementara sampah disini kita tampung dan terlebih dahulu kita lakukan penyortiran terhadap sampah yang mempunyai nilai (harga jual) untuk membantu biaya operasional. Selanjutnya sampah akan diambil oleh mobil dari Dinas Lingkungan Hidup dan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Taman Sari,” ungkapnya.
Motivasi kami sangat kuat namun kami berharap, dengan adanya dukungan semua pihak tentunya peluang akan terbuka dalam proses pengolahan sampah yang dianggap tidak bernilai menjadi bernilai. Kedepan tentu kami butuh banyak sarana dan prasarana yang dapat menopang dalam pengolahan sampah ini, seperti mesin pencacah untuk pengolahan pupuk kosmos maupun mesin untuk proses daur ulang.
“Instansi terkait yang dapat mewujudkan harapan kami melalui program yang dialokasikan baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten,” harapnya. (Yd)