BANDARLAMPUNG (SM) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung berkomitmen mendukung program ketahanan pangan sebagai bagian dari Asta cita Presiden Prabowo Subiyanto.
Komitmen itu disebut oleh Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah saat membuka diskusi bertajuk Pers Mengawal Ketahanan Pangan dalam rangka peringatan hari lahir ke 55 PWI Lampung di Ruang Pertemuan Hotel Grand Mercure, Bandarlampung, Rabu (28/05/2025).
“Acara ini tentunya bukan sekedar peringatan saja, tapi juga wujud rasa syukur kami karena PWI Lampung sejak lahir memang sudah berkomitmen untuk turut membangun bangsa,” kata Wira.
Menurut Wira, ketahanan pangan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun juga memastikan kualitas serta kelangsungan produksi dalam negeri.
“Saat ini di Lampung, produksi padi gabah 2,78 juta ton pada tahun 2024 lalu, peringkat ketiga nasional. tahun ini targetnya mencapai 3,5 juta ton. Dengan produktifitas tersebut, ternyata masih ada kendala yang kami deteksi yakni teknologi mesin pengering yang belum optimal,” kata Wira.
Karenanya Wira menyebut, perlunya bantuan pemerintah sebagai stimulus untuk meningkatkan produksi gabah di Lampung. Permodalan itu dalam bentuk kredit lunak untuk menggenjot produktifitas gabah kering yang berkualitas.
Asisten Administrasi dan Umum Sekretariat Pemprov Lampung, Sulfakar mengatakan produksi gabah Lampung menempati ketiga nasional dengan angka produktifitas mencapai 2,70 ton pertahun, sementara produksi singkong urutan pertama nasional.
“Sinergi antara media, pemerintah dan pemangku kepentingan sangat penting menuju ketahanan pangan di Lampung, media mengawal kebijakan pemerintah sesuai dengan visi Menuju Indonesia Emas, kata Sulfakar mewakili Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.
Senada, Ketua PWI Pesawaran, M Ismail mengatakan ketahanan pangan adalah bagian dari program pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan rakyat.
“Karenanya kami berkomitmen untuk terus mengawal pembangunan khususnya di Kabupaten Pesawaran, dan utamanya untuk memastikan ketahanan pangan yang berdampak pada kesejahteraan rakyat, khususnya petani,” kata Ismail.
Diskusi publik tersebut dihadiri Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan, Asisten Pemprov Lampung, Zulfakar, Bupati/Walikota serta Forkopimda Lampung. (Yd)